Monday, March 25, 2013

hari-hari terakhir di jogja

hari-hari terakhir di jogja 

    Hari kamis 22 maret 2013 hari ke-3 kita di Jogjakarta atau bisa di sebut D.I.Yogyakarta saat itu kita berada   gunung kidul atau lebih tepatnya desa wonosari jurnal ini saya tulis agar semua yang membaca blog ini tahu cerita kita ok sebelum kita sampai di desa tujuan kita kita berhenti di masjid sunan kalijaga yang memiliki struktur mirip masjid demak saat pak budi bilang " yak kita sudah melihat masjidnya sekarang kita lihat tempat wudhu" saat itu juga aku terpana karena masjidnya disini tapi tempat wudhu awalnya tidak disini aneh ya namanya orang jaman dulu saat kita bis berwarna putih bertuliskan besar disamping dan dikaca depan bis tersebut "RATNA" ya, yamungkin anda sudah membaca entri sebelumnya itu tumpangan kita selama di Jogja     saat kita sampai pada tujuan sebenarnya kita langsung disambut oleh sang pemilik rumah yang bernama pak Warto dan sekeluarga lalu tidak berapa lama kita disuguhkan makanan lebih tepatnya snack seperi keripik qtela , brondong jagung atau bisa disebut popcorn , dan tiwel sejnis combro yang diisi semacam gula jawa yang cukup enak dan setelah makan dan istirahat kita berjalan ke tempat wudhu masjid sunan kalijaga kita berjalan makin dalam ke hutan dan akhirnya kita sampai pada ujung turunan yang tidak berujung pada saat itu lah saya terjatuh dan terjatuh lagi sampai 3x dan sampai  telapak kanan saya terluka saat perjalanan pulang saat diberikan getah singkong lalu diberikan pada luka saya. Begitu sampai kita diajari membuat tiwul yang berbahan dasar singkong yang dihalus kan dan saring lagi bagian yang tidak diperlukan kemudian diberi air gula dan dilarutkan setelah terlarut direbus selama kira-kira 15 mnt, disela-sela itu kita bermain dan berpanco antara guru dan murid pertandigan pertama antara luthfi dan pak budi, setelah 1 menit 30 detik , 54 second bertanding dimenangkan pak budi lalu pertandingan dilanjutan dengan pak budi dan saya setelah, 2 menit , 10 detik ,00 second pemenangnya adalah saya sultan dan setelah itu kita makan malam ber lauk tahu dan tempe serta tiwul yang tadi kita makan dengan canda tawa setelah itu masuklah waktu maghrib setelah ganti baju dan mengambil senter kita ke masjid yang didekat daerah situ dan setelah sholat berjamaah di masjid kita mulai berbincang-bincang dengan kakak pak warto , pak karto. dia bercerita pada kita seperti guru tk bercerita tentang tidak baiknya terlalu lama menonton kartun action tapi bedanya pak karto sepuh sedangkan kami murid smp setelah berbincang masuklah waktu isya. Kemudian setelah sholat kita kembali kerumah pak warto untuk pembagian tempat tidur akhirnya setelah berdiskusi tidak ketat laki-laki dipisahkan ke rumah pak karto yang berada di sebelah oya sebelum aku lanjutkan informasi singkat tentang gunung kidul. Gumung kidul terkenal karena kekeringanya yang melanda tiap tahun jadi mereka bertahan hidup dari air yang jatuh dari atas ya air hujan yang ditampung di bak yang cukup untuk semua orang yang ada dirumah tersebut tapi hanya untuk 3 bulan saja setelah itu mereka harus beli air yang seharga 150 ribu/jerigen. 
        Setelah bangun kita ke masjid untuk sholat subuh setelah sholat subuh kita lalu makan sarapan setelah itu kita bersiap-siap ke gua cereme setelah 1 jam perjalanan ke gua cereme setelah sampai di well kawasan gua cereme kita lalu menaiki tangga YANG TERASA SEPERTI MENAIKI TANGGA KE SURGA kita sampai di pintu masuk gua cereme sebelum masuk kita bersiap-siap untuk masuk ke gua cereme ya saya tidak usah cerita semua selama di gua cereme karena sudah ada yang cerita. so anyway setelah kita bersih-bersih kita kemudian jalan-jalan ke malioboro untuk beli oleh-oleh seperti teman lama ku bilang "jangan pulang sebelum membawa buah tangan" setelah itu kita berjalan ke stasiun tugu Yogyakarta kita menunggu kereta yang akan menghantarkan kita pulang setelah jadwal kereta kita tiba kereta kita pun datang sama seperti sebelum saya tidak akan cerita banyak setelah 9 jam kita dikereta kita kemudian sampai pada kota tujuan yaitu jakarta kemudian kita menaiki  kopaja ke sekolah alam kita yang tercinta lebih tepatnya rawakopi setelah itu kita semua pulang kerumah masing-masing. Ya terima  kasih atas perhatian para pemaca setia kami mohon maaf bila ada salah penulisan kata sekali lagi terima kasih. WASSALAMUALAIKUM WARO MATULOHI WABAROKATU.
By:SULTAN IMADUDDIN SOERYA PERAK kelas 8 czar-moglich.


Masjid Sunan Kalijaga

                                       Rahma aurora salsabila

Di suatu perjalanan menuju gunung kidul....

   Sesampai di gunung kidul kita berhenti di suatu mesjid kata orang-orang mesjid itu dulu tempat sholat sunan kali jaga sesudah dari mesjid kita menuju tempat ber wudhunya Tetapi, menurut mitos, dahulu karena sangat jauh orang-orang yang ingin mengambil wudhu naik angin supaya cepat sampai.  dari masjid ke tempat mengambil wudhu kita menggunakan mobil. Dahulu, atap masjidnya ditumbuhi banyak semak-semak. tetapi karena kebakaran, atapnya sekarang sudah terbuat dari genteng.
    Sesudah sampai base camp kita di sambut ramah oleh penduduk di sekitar kita bersaliman dengan mereka kita di sediakan makanan khas gunung kidul yaitu : ciwel , tiwul, qetela, dan juga jagung brondong sesudah makan kita di ajak oleh bapak saridi untuk menuju tempat ber wudhu sunan kali jaga track nya sangat panjang kita melewati hutan dan sampailah di tempat ber wudhu sekaligus tempat wudhu tetapi kita hanya di atas saja kata bapak warto orang-orang untuk mengambil air hanya menggunakan sebatang bambu dan membawa 1 air drum keedalamanya bisa mencapai 7 meter lebih dan banyak sekali berbatuan yang sangat curam dan tajam. .

Tanah Bergetar Naik Turun

selesai sholat isya, kami semua mengadakan briefing. didalam briefing itu ada sesi cerita bersama pak saridi, beliau yang menemani kami kemana-kemana. beliau mulai mengingat kejadian 3 tahun silam. pada waktu tepat pukul 06:00 pagi yang ketika orang menikmati datangnya hari baru dengan mengeteh, makan, nonton tivi, dan dll.tiba -tiba jenk jenk datanglah gempa tektoknik yang dahsyat sumbernya berada di daerah itu yaitu bantul. hanya punya waktu . 1- 2 detik saja untuk mengetahui gelombang gempa itu datang. suara yang gemuruh di luar dari gelombang gempa itu sendiri. tanah terlihat naik turun, tanah bergetar tak beraturan, orang- orang berkeliaran tak tahu mau kemana. rumah sudah hancur. saat itu pak saridi sudah berhasil keluar dari rumahnya, tetapi anaknya masih ada didalm tertimpa reruntuhan rumah. dan disitu pak saridi meminta tolong kepada orang tetapi sama sekali tidak ada orang yang membantu dan mendangarkannya. serasa dunia seperti mau kiamat, semua orang memikirkan dirinya sendiri. langsung pak saridi menggali reruntuhan batu rumah dengan tangannya sampai berdarah-darah terus menggali. dan akhirnya terlihat anaknya, karena pak saridi tidak kuat mengangkat terpaksa beliau menseret anaknya, kaki sianak terseret bebatuan tajam. anak ditidurkan dan ada kelapa terbelah yang berisi air hujan, lalu si bapak menuangkan air itu kedalam mulut anak. pada saat itu anak pingsan waktu didalam rumah. akhirnya sadar juga. si anak  langsung berbicara "ono opo toh" dalam bahasa indonesia "ada apa sih"" dari semua kejadian tadi  di tidak merasa apapun. 

rumahnya hancur membuatnya harus tinggal diluar dengan membuat tenda ala pak saridi. sambil menunggu bantuan dari pemerintah, selama itu dia tinggal. saat ,mmendapatkan bantuan yaitu uang sebesar 15 juta untuk 1 kepala keluarga, untuk membangun rumah. pak sarii dan anak lakinya membuat rumah seniri, tetapi sayang uang yang diberi oleh pemerintah tidak cukup untuk membuat rumah dan akhirnya sekitar 11 juta untuk melengkapi rumahnya. beliau mendapat uang 11 juta itu dari penjualan empek- empek nya yang ibuat istrinya. kegiatannya selang- seling berkerja membuat rumah dan jualan. 

setelah bercerita pak saridi berkata setelah kejadiaan itu sikap peka terhada orang lebih kurang, tetapi jamaah di masjid semakin banyak.... begitulah cerita dari pak saridi. aku bisa mengambil hikmah betapa mudahnya Allah memberikan bencana yang sangat besar seperti membalikkan tangan dengan sangat mudah. ALLAHUAKBAR....

BY: SALWA SYAHIDAH ADILAH

Knowledge in Museum Merapi

Well , hari pertama di jogja di mulai dari mengunjungi museum gunung Merapi yg terletak di  Jln. Boyong, Dusun Banteng, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta . perjalanan dari tempat base camp pertama sekitar 45 - 60 menit mengunakan bus yg kita sewa di jogja , setelah sampai di museummerapi kami photo - photo bersama dgn spanduk yb kami bawa dari sekolah .

kami berjalan sampai di depan pintu masuk museum , dan kami harus membayar tiket yg harga sangat terjangkau , seharga 3.000 rupiah per orang dan uang dibayar dari uang yg kami kumpulkan beberapa bulan yg lalu . kami masuk dan langsung dipandu oleh tour guide museum dan kami melihat model gunung merapi yg berada di tengah - tengah museum , di sekitar model ada tombol yg memperagakan letusan gunung merapi dari tahun ke tahun . sayang tombol yg menunjukan letusan 2006 & 2010 sedang rusak . dan keadaan museum juga sangat parah ya tidak parah parah banget sih karena beberapa bagian dalam sudah ada yg rusak karena terkena air hujan yg menembus dari luar gedung ( cukup memprihatinkan ) dan kami langsung diajak menuju lantai 2 dan masuk kedalam home theater area . kami masuk dan setiap anak mencari tempat duduk sesuka hati mereka , ada yg di sebelah teman , ada yg menyendiri & ada yg berkumpul . kami menonton video tentang merapi yg berdurasi sekitar 20 menit . didalam theater dilarang menkopi / mereka video dgn kamera atau semacamnya dan setelah itu film dimulai dan menunjukan cerita tentang cara mendeteksi gempa atau mengetahui aktivitas gunung merapi , aku melihat dan menyimak film itu walau sedikit berbincang dgn teman yg disebelah & ada yg sedang tidur karena ac . dan beberapa waktu berselang filmnya selesai dan teman kami ada yg sedang tertidur kami merencanakan untuk meninggalkannya tapi akhirnya di bangunka oleh perempuan yg "" dan semua yg melihatnya membangunkannya berkata " yaaa " dan akhirnya rencana gagal oleh orang itu dan kami mulai melihat lihat isi museum sambil di terangkan oleh tour guide dan kami melihat peraga tsunami . sayang alat ini juga rusak masih dalam perbaikan .

dan kami menuju lantai bawah dan melihat peta indonesia dan peta dunia yg menunjukan letak letak gunung berapi di dunia dan kami juga melihat banyak batu - batuan yg terbuat akibat letusan gunung berapi dan kami juga melihat barang - barang yg digunakan untuk mencatat aktivitas gunung berapi dan setelah itu kami balik ke ruang utama dan keluar museum dan kami berphoto photo didepan museum dan setelah itu kami ishoma dan pergi lagi menuju Bekas desa yg terkena asap gunung Merapi

dan cerita selanjutnya bisa di baca dipost yg lain . THE END
 ( Yusuf )

KISAH PAK SARIDI DI TERJANG GEMPA BANTUL TAHUN 2006

Sebelumnya kita telah mengeksplorasi beberapa daerah, dari Huntap (Hunian Tetap) Merapi, selanjutnya kita semua juga melihat beberapa banyak rumah penduduk, berapa kecamatan yang terkena banjir lahar dingin, dan lain-lain. Kemudian kita menuju Bantul. Selama di perjalanan kita semua sangat amat capek karena baru sampai tadi pagi dari jakarta. Tidak lama kemudian kita semuapun sampai di bantul dan langsung pembagian rumah untuk menginap disana. Setelah itu kita semua langsung mandi, bersih bersih, makan malam dan untuk sholat nanti jam 20:00 di sela itu kita istirahat sejenak. Akhirnya kitadi ajak guru menuju masjid dan sholat magrib dan sholat isya di jama'  berjamaah. Kemudian kita semua di suruh kumpul pelataran masjid untuk mendengar cerita dari pak saridi tentang gempa di bantul. Setelah itu pak saridi menceritakannya.
"Awalnya pada jam 05:00 di bantul warga sedang sehabis tidur, ada yang lagi sholat shubuh, minum kopi, bersiap siap kerja, dan lain lain.  Sedangkan pak saridi tugas ngeronda untuk menjaga sapinya. Tiba  tiba pada 06:00 pak saridi terbangun  karena guncangan gempa dan akhir pak saridi langsung menuju rumahnya untuk melihat kedaan keluarganya. Dan ternyata keluarganya sudah pergi kemudian pak saridi mendengar anaknya yang tertimbun bebatuan dan pak saridi langsung menggali bebantuan sampai sampai pak saridi tangannya berdarah tapi tetap pak saridi menggali untuk menolong anaknya, dan alhamdullillah anaknya di temukan dalam keadaan hidup setelah itu pak saridi langsung menuju ke tempat pengungsian. Kemudian gempapu n belalu pak saridi menuju ke rumah dan ternyata rumahnya sudah rata dengan tanah dan inalillahi adek dari istri pak saridi meninggal" usai kata pak saridi. Aku merasa merindang mendengar itu semua karena begitu kecilnya hidup di dunia ini.~ifas

Tangki Air Gunung Kidul

Di Gunung Kidul, masalah air sudah menjadi bagian dari masyarakat. Untuk mengatasi masalah, warga membangun tangki air di rumah dan di masjid. Tangki air di bangun di zaman presiden Soeharto. Bahan bahan untuk membangun tangki air adalah: Semen 14 sak, Krangka besi untuk membangun rumah, dan pasir. Bentuk tangki air di gunung kidul ber macam macam. Ada yang seperti kurungan ayam. Ada juga yang seperti bak mandi tapi dalam skala yang lebih besar. Cara mengisi tangki air di gunung kidul beda seperti mengisi tangki air yang ada di kota Jakarta. 

 Mengisi tangki air di Gunung kidul memerlukan talang air seperti di rumah pada umumnya tapi di salurkan ke tangki air. Dan di dalam tangki air terdapat ikan lele. Ikan lele di dalam tangki air memiliki fungsi untuk memakan jentik jentik nyamuk. Dibawah tangki terdapat keran air untuk mengambil air. Satu tangki air bisa bertahan kurang lebih satu bulan. Warga bisa juga membeli air seharga 150 sampai 200 ribu rupiah untuk satu tangki air. Atau mengambil air di tempat Sunan Kalijaga dahulu wudhu. Tapi lokasinya cukup membahayakan karena yang mengambil air di tempat Sunan adalah anak muda. Dan anak muda sudah banyak yang hijrah ke kota Jakarta.
By: Mahendra Abiyoga

Yogyakarta Guide book

  BERANGKAT

    Perjalanan kita dimulai dari SAI Rawa Kopi, keseluruhan yang ikut adalah 25 orang. Dari Rawa kopi, kita naik angkot S16 sampai pondok labu bayar Rp 2.000/orang. Kita jalan kaki sedikit lalu naik angkot D15 dari Al-Izhar sampai terminal Lebak Bulus bayar Rp 2.500. Lalu kita naik bus Rosalia. Harga tiket biasanya Rp. 140.000/orang, tetapi karena saat kami membeli tiket bus Rosalia sedang ulang tahun, jadi kita mendapat potongan harga Rp 10.000/orang. Jadi dana naik bus Rosalia Rp 130.000/orang dapet makan malam dan snack.


  DI YOGYAKARTA

     Di sana kita Carter bis kecil Rp 850.000/hari. Dan kita beri tambahan Rp 50.000/hari untuk supir dan Rp 50.000/hari untuk guide. Guide dan supir kita adalah warga Tanjung Lor, Bantul, Yogyakarta.

   KUNJUNGAN

    Di Hari pertama, kita berkunjung ke Museum Merapi. Biaya masuk Rp 3.000/orang dan kalau nonton tentang Merapi, ditambah Rp 5.000/orang. Jadi, kalau keliling+nonton totalnya Rp 8.000/orang. Setelah itu kita berkunjung ke Desa merapi dan Sungai Gendol. Dan malamnya kita menginap di Tanjung lor, Bantul.

    Di hari kedua, kita menuju ke Sleman untuk melihat rumah Dom, yaitu, rumah yang berbentuk seperti rumah Teletubbies (Setengah lingkaran). Karena sejak 2007 lalu rumah Dom sudah menjadi tempat wisata, kita membayar uang masuk Rp 5.000/orang. Lalu kita menginap di Gunung Kidul

   Di hari ketiga, kita Susur gua menuju Gua Cerme. Gua ini ada di perbatasan Bantul dan Gunung Kidul. Kita membayar Rp 2250/orang untuk di Bantul dan di Gunung kidul kita harusnya membayar Rp 3.000/orang. tetapi kami tidak diminta uang dari guide Gunung Kidul, maka kita hanya membayar Rp. 2250/orang dan guide Rp 30.000. karena jumlah orang yang bany7ak, kita menyewa 2 guide, posisinya di depan dan di belakang kita. Lalu kita pulang menuju stasiun Tugu, dan diturunkan di jl. Malioboro, di sebelah istana Presiden.

   PULANG

   Kami pulang naik kereta Senja Utama tujuan Yogyakarta-Senen. Harga tiket Bisnis Rp 200.000/orang. dan carter Kopaja AC dari Senen ke Rawa Kopi Rp 500.000/bus.




Rincian

Angkot S16 @Rp.2.500 x 25 orang                                         = Rp     62.500
Angkot D02 @Rp.2.500 x 25 orang                                         = Rp      62.500
Bis Rosalia Lebak Bulus-Giwangan@Rp 130.000 x 25orang    = Rp 3.250.000
Sewa bis @Rp 850.000 x 3 hari                                               = Rp    850.000
Supir @Rp 50.000 x 3 hari                                                       = Rp   150.000
Tour Guide @Rp 50.000 x 3 hari                                              = Rp   150.000
Museum Merapi @Rp 8.000 x 25 orang                                   = Rp    200.000
Rumah Dome @Rp 5.000 x 25 orang                                       = Rp    125.000
Cave Guide @Rp. 30.000 x 2 orang                                         = Rp      60.000
Kereta Senja Utama Jogja-Senen @Rp 200.000 x 25               = Rp 5.000.000
Kopaja AC @Rp 500.000  x 1 bis                                            = Rp    500.000

TOTAL                                                                                    =Rp 9.910.000
TOTAL/orang                                                                          =Rp    416.400


By: Rara




Menempuh Gelapnya Malam Dengan Sebuah Bis...

    Setelah kami turun dari angkot D02, kami pergi dan menunggu di sebuah Masjid yang ada di dalam terminal. Kami duduk selama kurang lebih 15 menit untuk menunggu bis. Setelah bis kami datang, kami berbaris untuk secara bergiliran masuk ke dalam bis. Setelah masuk, aku mengamati seluruh bagian bis. secara garis besar, bis ini cukup bagus untuk seukuran sebuah bis.
    Bis pun mulai melaju sejak sekitar jam 14:15. Bis pun sudah mulai penuh karena setengah bis sudah terisi oleh kami dan juga orang lain. Kami mulai menjalani aktifitas kami masing masing. Ada yang ngobrol, baca komik, baca qur'an, tidur, dan sebagainya.
    Kami berhenti di perberhentian milik apparel bis kami untuk istirahat, sholat, ke toilet dan makan malam. lauk makan malam kami ketika itu adalah nasi, bihun, ikan, dan sayur lodeh. kami bergantian untuk makan, maupun sholat.
    Kami pun memulai perjalanan kami lagi sekitar pukul 08:00. pada perjalanan di fase ke dua ini, banyak anank yang lebih memilih untuk tidur, karena berhubung waktu itu sudah malam. Kami pun sampai di terminal Giwangan sekitar jam 03:30. Setelah itu, kami pun istirahat sambil menunggu bis yang akan mengantar kami mengelilingi Kota Jogja datang.
    Well, itulah sepenggal cerita singkat ku dari sekian banyak cerita yang bisa kuceritakan selama perjalan ku di Jogja. Assalamu'alaikum dan salam super!

R. Fawwaz N
The Next Eddie Van Halen

Goa Cerme



Pada hari keempat di Jogja kami melakukan susur gua di Goa Cerme, Goa cerme terletak di dusun Srunggo,Selopamioro, Imogiri, Bantul, sekitar 20 km dari Yogyakarta. Panjang Gao Cerme sekitar 1,2 – 1,5 Km yang tembus hingga sendang di wilayah Panggang, desa Ploso, Giritirto, Kabupaten Gunung Kidul. Goa cerme adahal sungai dibawah tanah, air yang menggenangi goa Cerme sekitar 1 - 1,5 meter tergantung cuaca disana. Perjalanan dimulai sekitar pukul 10.00 Sebelum masuk goa kami melakukan pemanasan agar tidak cedera saat didalam goa, kesan pertama saat kami memasuki goa ada beberapa anak yang takjub, tapi ada juga yang merasa takut karena beberapa hari sebelum kita masuk goa ada 3 caver yang meninggal di goa lain. Tapi kami tetap melanjutkan perjalan, didalam goa bau dari sesajen yang ditaruh oleh masyarakat sana mulai tercium, buat yang takut di ruang tertutup dan mempunyai asma jadi punya tantangan tersendiri saat masuk goa. Setelah beberapa lama berjalan kedalam goa, kami melewati air terjun yang tidak terlalu tinggi hanya sekitar 2 meter. Setelah melewati air terjun kami berhenti sejenak untuk merefleksi diri kami masing – masing jadi semua senter yang ada dimatikan dan suasana sangat sunyi, kami pun mulai merefleksi diri. Setelah kurang lebih 3 menit kami boleh menyalakan senter kami kembali, ada beberapa orang yang nangis dan kami bermaafan satu sama lain. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan kami sekitar satu jam perjalanan akhirnya kami keluar dari Goa Cerme yang sangat indah, mungkin kalo yang suka berpetualang pengen masuk lagi ke Goa Cerme atau goa – goa yang lain. (FAIZ)

Perjalanan Pulang Dengan KA SENJA UTAMA




            Jum’at 22 Maret 2013 jam 15.30, SL8 CZARGLICH berbelanja oleh – oleh di Jl.Malioboro. Dengan menaiki bus charter-an, kami berangkat dari agenda sebelumnya (susur goa Cerme) --> Berbelanja oleh – oleh khas Yogyakarta dan pulang ke Jakarta dengan menaiki KA  SENJA UTAMA  dari stasiun Tugu Yogyakarta (YK) Ć  stasiun Pasar Senen (PSE). Pada saat turun bus charter-an di jalan malioboro, kami pamit dengan pak saridi dan sopir+knek. Lalu pak budi memberikan briefing waktu untuk membeli oleh – oleh sampai Jam 17.30. “Saya” pada saat itu langsung menuju tempat tujuan yang saya tunggu – tunggu (stasiun) karena tidak mau membeli oleh – oleh lagi… toh.. nenek kan orang Jogja…
            Sesampai di stasiun, saat itu juga KA Gajah Wong melintas menuju Jakarta, itu adalah momen yang saya tunggu – tunggu karena KA tersebut sangat jarang terlihat, apalagi ragkaiannya baru saja di resmikan tahun lalu, jadi masih kinclong… Rombongan pertama sudah duduk santai di pintu gerbang stasiun,sedangkan yang lain masih saja berbelanja, padahal sudah lewat waktunya.
            Akhirnya yang lain sudah datang, dan kita langsug jalan ke loket stasiun. Di loket stasiun salah satu teman kita “Rara” pamit untuk pulang ke rumah tantenya di Jogja. Setelah menunggu beberapa saat akhinya pengurusan tiket sudah selesai dan kami pun masuk stasiun. Di dalam stasiun pak budi memberikan instruksi untuk mencari cemilan sementara dan memutuskan untuk shalat di kereta.
            Dan kami pun membeli snack yang tersedia di stasiun. Saya membeli burger daging dan segelas teh tarik. Sedangkan Ai, Ihfadz, Faiz membeli hotdog ayam. Tak lama kemudian suara kumandang adzan terengar dari musholla stasiun. Dan pak budi member intruksi kepada kami utuk egera ber-wudhu. Karena KA datang masih agak lama, pak budi memutuskan untuk shalat jamak qashar di stasiun.
            Dan pada akhirnya, saat yang dinanti – nanti pu tiba. KA  SENJA UTAMA  datang sengan membawa 8 kereta dan 1 gerbong barang ONS (Over Night Service). Kami pun segera beranjak dari tempat persinggahan kami menuju kereta nomor 6. Kami pun di bertahu pak budi bahwa kita memakai seat nomer 8,9,10,11,12,13. A-D. aku pun duduk di seat 8a - 8b + 9a – 9b bersama Abi, Pak Fauzi dan Pak Budi. Jam 18. 40 KA berangkat.
            Di perjalanan saya dan pak fauzi mendiskusikan tentang masalah yang ada di perkeretaapian saat ini. Dan saya memesan makanan pula yaitu ayam lalapan seharga Rp.20.000.. WOW! Sangatalah mahal untuk seporsi ayam goreng, sambal, lalapan, dan nasi, itupun belum termasuk minum jika ingin memesan es the seharga Rp.5000/gelas kecil, jadi sangatlah mahal.
            Sampai pada saatnya mata saya memina untuk ber-istirahat karena kelelahan. Akhirnya saya memutuskan untuk tidur. Dengan kondisi tidur yang bias di bilang seprti tidur ayam, sayapun tetap menikmati sensasi tidur di KA  SENJA UTAMA. Dan sayapn terbangun ketika melalui perlintasan nomer 81 (PJL81) ketika ingin memasuki stasiun Bekasi. Sayapun bersiap dan berusaha untuk memelekkan mata yang masih sayup – sayup. Dan sekitar 15 menit kemudian kamipun rombongan SL8 CZARGLICH sampai di stasiun Pasar Senen (PSE).
Sekian dari saya untuk cerita per jalanan pulang menaiki KA SENJA UTAMA.

WRITTEN BY: GHOZY

Sepenggal Cerita Terakhir di Kota Yogyakarta



     Bis kecil berwarna putih itupun pergi, yasebut sajalah metro mininya Jogja. Bis yang kami carter selama kurang lebih tiga hari ini telah mengantar kami ke berbagai tempat kota terdekat sebut saja Bantul, Sleman bahkan Gunung Kidul dan Kawasan Merapi kami sambangi selama 4 hari dan menyampaikan kami semua disini.
     Malioboro, kata ini paling sering ada dipikiran jika seseorang mendengar kata ‘Jogja’. Petang jam 4 sore kami menyelusuri Malioboro ini awal mula kearah timur, maksud hati ingin menuju stasiun Tugu namun kami hanya berkutat di sentral tempat ini dan rombongan pun mulai terpisah satu demi satu yang hanya sekedar melihat barang atau membeli namun hilang dari rombongan dan sempat pecah menjai beberapa rombongan , yakurang lebih ada tiga jumlah rombongan yang terpecah di tempat ini.
     Setelah membeli sandal, saya berjalan membuntuti Daffa yang tau tentang sini, ya maklum lah dia punya rumah disini dan sering main kesini sedangkan saya baru dua kali main ke Jogja. Tak lama kami bertemu dengan beberapa teman lainnya yang sedang berbelanja riuh dan menjadi satu rombongan.
     Berjalan sembari mengomentari obyek obyek yang ada disekitaran tak membuat kami lelah meski tampak matahari ingin menyembunyikan sinarnya, kami terus berjalan. Disela jalan sempat dipikiran naik andong 7 orang, dikira sampe stasiun 10 ribu rupiah  ternyata itu bayar per orangan alhasil kami jalan terus menyusuri Malioboro dengan muka lesu kecapean dan kaki yang sudah pegel sedari tadi.
     Mulutnya terus ngoceh sambil megang tas beta dan Pais, gajelas ngomong apa nia malah curhat tentang keluarga sodara nenek kakek sampe keluarga besarnya, tapi kita anggap Cuma kaya angin lewat karena factor fisik yang drop gabisa ngomentarin celotehan gajelasnya.
     Sampai suatu saat kami duduk didepan pintu masuk stasiun dan langsung menaruh barang di lantai dan suara nafas yang ngos ngosan sangat terdengar dari hidung maupun mulut yang kecapean. Akusih gangos ngosan maklum aja pemain bola fisiknya beda sama yang lain. Bosen,kami ngobrol kecil dan ketawa, ada jugasih yang ngelanjutin curhatnya ada juga yang main hape, sambil meratapi keindahan suasana Jogja sore hari.
    Sesosok itu menarik perhatian kami,yak orang ini mirip sangat dengan ‘Psy’ yang punya  Gangnam Style yang sempat trending beberapa waktu lalu. Berpakaian mirip dengan sosok asal korea tersebut, kami spontan berteriak histeris gajelas entah ngefans ato kagum atau penasaran, namun harus diakui miripnya itu sebelas duabelas sama yang ada di youtube dan jepretan kamera sudah sigap macam paparazzi amatiran yang hendak mengabadikan foto yang sebenarnya orang biasa itu.

      Rombongan sudah berkumpul, kami memasuki stasiun dan duduk rame-rame didepan loket dan setelah menunggu 15 menit kami masuk. Didalam ada yang menunggu sambil beli jajanan yang tersedia, ada yang becanda ngobrol, ada pula yang duduk bengong mungkin dia letih sepertinya. Tapi harga makanan disini mahal bukan kepalang dimana permen karet yang biasa dijual dipasaran hanya berkisar 2000 rupiah disini dua kali lipatnya yakni 4000 rupiah, yak benar disini harus merogoh kocek yang lebih dalam lagi untuk membeli sebuah makanan atau minuman.
     Adzan sudah berkumandang, kamipun laksanan shalat Jama’ Qashar di mushalla stasiun Maghrib Isha sembari menunggu kereta datang. Selesai shalat kami didatangi kereta yang akan membawa kami pulang ke Jakarta sana.
     Kami sudah masuk semua dan duduk manis hadap hadapan sesuai teman pilihannya. Langsung pesen bantal dan minuman wajib saya yaitu kopi susu. Disini pun makanan dan minuman yang notabene nya harga kalangan bawah disini dijual tiga kali lipatnya. Bayangkan saja secangkir kopi susu yang biasa dijual 2000 rupiah disini dijual 7000 ribu rupiah dan patut dimaklumi karena ini didalam kereta.
     Kereta jalan, kami menikmati perjalanan, ada yang tidur, baca buku, ngobrol , makan, macem macem lah. Tapi lepas jam 10 malam saya dan beberapa temen dapet obrolan berat dari seorang guru hingga jam setengah dua pagi dan ada jaminan sabtu ini kami tewas di kasur terdekat karena jam tidur yang sangat tidak mencukupi untuk istirahat malam yang seharusnya kami butuhkan.
     Dalam hati beta pribadi, banyak moral yang didapat dari outing kali ini, namun kognitifnya sulit dicerna karena outing kali ini banyak pesan hidup dari para sebut saja leluhur jawa yang kental dengan wejangan wejangannya. Berat rasanya meninggalkan outing kali ini namun kami harus kembali ke Jakarta untuk melaksanakan aktifitas rutin kami sebagai pelajar dan Insha Allah akan menjadi manusia berguna bagi nusa agama yang Shaleh Shalehah dan akan menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar . Amin Ya rabbal Alamin.

Naufal, Jomblo ngenes


A Story In A Different Point Of View

19 Maret 2013

Untuk hari ini, kita masuk siang. Lebih tepatnya kusus untuk anak murid SL8 Czar-Moglich. Kita mau melaksanakan sebuah kegiatan Outing yang bisa dibilang untuk terakhir kalinya di SL.
Berawal dari jam 12siang, kita semua udah harus ada di sekolah. Berangkatnya sih jam 2, tapi dari jam 12 sampai jam 2 kita melakukan sedikit kegiatan yaitu, Shalat pastinya, breafing, dan terakhir bisa dibilang opening ceremony. Sudah menjadi rutinitas, kepsek pasti ngasih kata sambutan sebelum pelepasan. Dan Opening ceremony pun diakhiri dengan doa plus foto.
Tujuan pertama, terminal Lebak Bulus. Kita kesana gak dianterin orang tua naik mobil. Tapi, kita harus naik angkot / angkutan umum, karena salah satu tema outing adalah 'Panic Management'. Sesampainya di terminal kita gak langsung naik bus nya, tapi kita menunggu guru mencari bus mana yang sudah kita booking. Mungkin sekitar 10-15menit kemudian kita masuk ke bus yang akan mengantarkan kita ke Jogja. Busnya bagus, nyaman juga, dan bersih. Kalau menurutku sih bus nya sudah cukup nyaman utuk menemani dan mengantarkan ke Jogja. Didalam bus kita gak langsung tidur, tapi kita ngobrol, nyanyi, bercanda, makan, bahkan ada yang baca Qur'an.

20 Maret 2013

Perjalanan menuju Jogja ditempuh sekitar 12jam. Dan sekarang kita tiba di Jogja sekitar pukul 4 pagi. Kondisi terminal bus disana pastinya sepi, karna itu masih pagi banget. Dan kita pun segera melanjutkan perjalanan. Kita nunggu dulu bus yang kita charter untuk mengantarkan kita kemanapun selama disana. Dan 15menit kemudian mini bus nya pun datang. Kita langsung naik bus dan tujuan pertama adalah stasiun. Karna  Pak Oji sama Pak Budi mau mastiin tiket kereta untuk kita pulang ke Jakarta. Gaklama kemudian Adzan subuh berkumandang, dan kita pun langsung menuju masjid terdekat untuk mejalankan ibadah shalat subuh.
Karna perjalanan di bus cukup melelahkan, jadi setelah shalat subuh kita langsung menuju tempat kita beristirahat untuk yang pertama. Tempatnya di Kaliurang, dirumah temen Pak Oji.
Disana kita istirahat, makan, mandi, dan boleh jalan - jalan ke sekitar rumah. Setelah mandi dan makan kira juga diajak salah satu temen pak Oji untuk melihat beberapa hal yang menarik dari tampat itu. Seperti, melihat ada kuil yang terkubur dan baru ditemukan lagi sekarang. Terus melihat IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) disana. Dan terakhir kerajinan tangan disana.

Setelah istirahat kita melanjutkan perjalanan ke Musium Merapi. Itu musium yang dibangun tahun 2009 untuk  merekap semua kejadian yang terjadi pada gunung merapi Jogja dari tahun 1991-an sampai sekarang. Sesampainya kita disana kita diawali dengan menonton sebuah film yang menurut ku bertujuan untuk memberi gambaran sejarah, kondisi dan bagaimana cara orang - orang mengamati gunung itu. Film berdurasi 20menit. Setelah nonton film itu aku mulai terbayang bagaimana kondisi gunung tersebut lebih jelas dari sebelumnya. Setelah itu kita diajak untuk berkeliling musium untuk melihat semua yang ada disana. Kita bisa melihat banyak foto disana mengenai gunug api itu. Ada barang - barang yang masih bisa di selamatkan juga pasca terjadi letusan. Dan ada juga pengetahuan - pengetahuan yang dijelaskan melalui poster - poster yang dipajang disana.
Pasti kurang lengkap kalau kita ke musium tapi kita belum lihat tempat kejadiannya langsung. Dan pada akhirnya kitapun mampir ke sebuah desa yang sudah rata sekarang dengan tanah, yang berjarak sekitar 12km dari gunung, dan desa itupun sudah dipindahkan sekarang. Sesampainya disana yang dirasakan kegersangan dan sesak oleh debu. saat melihat ke sebelah kiri gunung api itu terasa seperti sangat dekat. Sulit membayangkan gimana waktu itu disana masih ada desa yang banyak warga nya. Yang setiap hari harus selau berhati-hati dengan gunung api tersebut. Tapi setelah dari situ kita menuju ketempat desa yang sudah dipindahkan ketempat lebih aman, yang dulunya posisi mereka ditempat yang sekarang sudah rata itu.

21 Maret 2013

Hari ke 3 ini kita menuju Sleman. Kita ingin mengunjungi salahsatu desa mungkin atau kecamatan yang dulunya tanah tempat mereka tinggal ambles dan sekarang sudah dipindahkan dengan bentuk rumah yang berbeda. Kita mengunjungi pemukiman rumah Dome!. Rumah dome itu rumah yang berbentuk bulat, seperti rumah teletabis. Kita mempelajari dari cara membuatnya, apa kelebihan dan kekurangannya, serta alasan mengapa memilih rumah seperti itu setelah kejadian longsor / tanah ambles yang terjadi.
Dan jawabannya, Cara membuatnya katanya sih gampang hanya membutuhkan waktu 30hari. Terus kelebihannya tahan gempa, tahan angin, dan kalau longsor rumahnya bisa gelinding (katanya). Kalau kekurangannya, rumah itu tidak tahan kondisii hujan dan panas yang ekstrim. Bisa menyebabkan Kebocoran dan kerusakan dibagian atas. Alasan memilih bentuk rumah yang itu juga karna kondisi di sana.

Disore harinya kita langsung menuju Gunung Kidul. Kita mengunjungi Majid Sunan Kalijaga dan kita ketempat wudhu atau pusatnya air dulu disana. Karna dari dulu dampai sekarang sebenernya, daerah gunung  kidul itu kekeringan. Tapi sekarang sudah ada beberapa perlakuan untuk menutupi kekurangan itu.
Disore hari kita belajar membuat Tiwul. Tiwul itu makanan ciri khas disana. Kita belajar cara masaknya, sampai nyobain masak dan nyobain makan.

22 Maret 2013

Hari ke 4 ini kita mau caving!. Kegiatan yang paling aku tunggu. Caving nya di perbatasan gunung kidul dan bantul yaitu di Goa Cereme. Level goa nya sih masih menengah, cuma gak sabar aja melawati goa itu bareng temen - temen. Pasti mengawali kegiatan dengan doa, dan menyiapkan mental. Goa nya itu terletak sedikit diatas. Jadi kita harus menaiki bukit gitu kayaknya sih. Tapi disana udah ada jalur tangga nya jadi lumayan dipermudah. Kita menusuri goa sekitar 2jam dan kondisi goa saat itu air nya sedang, sekitar se-paha sampai pinggang lah. Rintangan - rintangannya juga lumayan menantang, dan Alhamdulillah kita bisa melewati semua dengan selamat tanpa kurang apapun.

Setelah dari Goa agenda kita adalah menyerbu oleh-oleh di Malioboro. Sebelum ke Malioboro sih kita sempet mampir ke tempat pembuatan bakpia yang paling enak di Jogja. Hampir semua dari kita bahkan mungin semua, membeli bakpia untuk oleh - oleh. Tapi tetap aja bakpia pun belum memuaskan hati untuk membeli oleh - oleh. Kita lanjut ke Malioboro, dan disana kita bercerai - berai mencari oleh - oleh masing -masing dan perjanjiannya berkumpul di depan gerbang stasiun jam 6sore. Setelah pukul 6sore pun kita memasuki stasiun dengan berbagai macam oleh-oleh yang kita beli. Kereta kita datang jam 6.30 jadi kita masih sempat shalat dan beristirahat disana.
Setelah kereta datang kita pun langsung naik dan berangkat menuju Jakarta. Perjalanan ditempuh selama kira-kira 9-10jam. Jadi kita baru sampai Jakarta keesokan harinya, pukul 4pagi.

By: Nia Fadhlan 'Klappertartholland'

this our last outing

Aku bersekolah diSekolah Alam Indonesia, sekolahku mempunyai suatu kegiatan yang wajib setiap semesternya, enggak juga sih.. dalam satu semester kita bisa outing lebih dari dua kali. Kita outing dari kelas satu SD yang tempatnya tidak jauh dari kawasan sekolah. Dikelas dua, kita outing sudah melewati pulau jawa. Dikelas tiga sudah menginap diluar kota selam 3 hari. Dan setiap tahunnya kami manaikan derjat outing kami hingga kami bisa outing ke ternate- Maluku utara. Kita mewujudkan mimpi-mimpi kita bersam dalam perjalan kami. Dan Setelah sekian banyak outing yang kami lewati bersama sebelumnya mulai dari delapan tahun yang lalu. Dan, takterasa sudah kami berada dipenghujung  outing terakhir kami menuju Daerah Istimewa Yogyakrta. Untuk pertama mendengar “ini adalah outing terakhir kalian” hatiku tersentak berhenti, karena aku tau kurang lebih satu setengah tahun lagi aku akan berpisah dengan teman-temanku  dan menemukan teman yang baru. Sulit untukku untuk memikirkannya, karena setelah sekian banyak waktu dan banyak mimpi-mimpi yang kami lewati bersama.(stopcurcol).



Tujuan outing kami adalah untuk menjadi sesuatu yang lebih baik, atau seperti ‘nothing will be something’ dan ‘management panic’ . Di Jogja kami mengunjungi daerah yang mempunyai banyak sejarah dan pelajaran yang kami bisa ambil mulai dari bantul yang tekena gempa pada tahun 2006 silam, merapi, gunungkidul dan goa cerme.  Aku sangat menikmati perjalanan ini. Aku sangat senang melihat rekahan senyum dari wajah teman- temanku.  Aku berharap outing ini tidak akan sia- sia dan merupakan suatu yang tak akan terlupakan oleh kami  karena ini adalah outing terakhir kami di SAI bersama angkatan 8. ;);)

by: Zalna 

akhirnya pulang


Akhirnya Pulang

22 Maret 2013, saya Muhammad Daffa Isyafikri dan kawan kawan sl 8 czar-moglich sudah ingin pulang dari Jogja. Kita pulang setelah menyusuri Goa Cerme. Kalian para pembaca harus tau seberapa senangnya saya ingin pulang karena udah cape banget. Oke singkat cerita kita udah selesai susur gua dan bersiap untuk berangkat ke stasiun Tugu. Kita kesana naik bis carteranKita turun di malioboro dan melanjutkan jalan kaki menuju stasiun, ya.. itung itung sekalian belanja hehehe, saya sudah tau seberapa jauhnyannya dari ujung malioboro ke stasiun karena saya emang orang joga. Dan kita jalan lah ke stasiun, itu tuh jauh bangeeet.Sesampainya distasiun kita menunggu para anak-anak yang lagi belanja, kira-kira itu menunjukan jam 6.30. Pas jam 6 sore kita sudah berkumpul dan bersiap naik kekreta. Kreta yang kita tumpangi tiba jam 18.30 dan kita segera masuk ke kereta. Gak lama setelah kita duduk kreta puan jalan. Bismillah..Dan kalian para pembaca harus tau saya duduk sama Faiz sama Naufal temen seperjuangan saya tuh, pokoknya kalo saya udah sama mereka gatau kenapa saya ngerasa nyaman banget, dan pasti kalo udah sama mereka tuh ketawa mulu bawaan happy. Dan tanpa sengaja dalam perjalan kita curhat HAHAHA!Singkat cerita kita bertiga ngeliat Nia di kursi bagian belakang lg ngobrol seru banget sama pak oji. Kita bertiga pun kepo..... Nia ngobrol lama banget sampe saya ketiduran. Pas Nia udah selesai ngobrolnya saya deketin pak oji dengan keponya saya nanya nanya apa yang di obrolin pak oji sama Nia tadi. Dan ternyata itu curhat. Yaudah deh gue curhat sama pakoji padahal gue tuh cowo tulen yang raada gimana gitunkalo curhatnya ke cowo apa lagi sma guru sendir, heheheTernyata obrolan saya itu lumayan lama, sampe-sampe saya ngantuk. Pas liat jam udah jam 11. Haha. Saya pun balik ke kursi saya dan langsung tidur. Pas saya udah bangun eh udah sampe Jakarta aja. Kita sampe Jakarta kira-kira jam setengah 4 pagi.Dari stasiun kita berangkat menuju ke Sekolah Alam Indonesia kampus rawa kopi. Sudah sampai rawa kopi kita berpisah kerumah masing masing. Sekian dari saya makasih.By: @daffasu

Refleksi, merenungi masa lalu..

Air terjun dalam goa sudah kami panjat, sekarang kami berada lebih di atas.
Dalam gelap, tanpa satupun penerangan, rasanya buta, sesak. Karena itu, kami dapat merasakan nikmatnya penglihatan penuh, dan itu membuat kami lebih bersyukur.
Dengan suara gemuruh air yang terus mengalir, kami berfikir, merefleksikan diri atas semua yang pernah dilakukan. Kejadian manis, pahit, senang, sedih. Bersama teman atau keluarga pun terbayangkan, kesalahan-kesalahan yang dilakukan dengan sengaja ataupun tidak, perbuatan-perbuatan jahil dikelas, bahkan kejadian kecil yang ternyata menyakitkan.
Tangisan kecil mulai terdengar, tangisan anak perempuan. Lama kelamaan, isak tangis kami mengalahkan suara gemuruh air terjun yang baru saja dilewati.
Keadaan dingin berubah menjadi haru, sadar atas kesalahan diri yang pernah dilakukan, kami berminta-maaf satu sama lain. Berpelukan dan tersenyum.
Dengan nafas yang masih terisak, kami melanjutkan perjalanan menuju ujung goa. Meraih kecerahan, sinar matahari.

Jangan pernah sombong, sebagai manusia, kita masih punya banyak sekali kekurangan, masih sering melakukan kesalahan-kesalahan yang sebenarnya dapat dicegah, dan kadang kala kita masih sulit untuk minta maaf dan memaafkan, lantaran rasa gengsi yang masih ada.
Minta maaf dan memaafkan itu memang sulit, tapi kita harus selalu belajar dan mencoba, dan buatlah itu mudah.
Wassalam..
Posted by: Annisa D.A

Sunday, March 24, 2013

Di bawah langit Merapi

Merapi, 10 gunung teraktif di dunia, yang sudah meletus 68 kali... hari rabu, tanggal 20 Maret, kami baru sampai di terminal giwangan Yogyakarta, jam 4 pagi, kami sudah sampai di giwangan, sehabis itu, langsung capcus ke luar untuk menemui transportasi kita selama di jogja. sampai diluar, ternyata, terminal giwangan itu sangat dekat dengan kampung halaman aku, Wonokromo, imogiri, Bantul. setelah itu, bis yang kami pesan sudah sampai, kami langsung naik ke dalam bis, dan langsung menuju ke stasiun tugu yang sangat dekat dengan malioboro, tempat paling gaul di jogja.  setelah sampai di stasiun, mata masih berat, ada yang masih mengantuk, guru langsung memesan tiket untuk pulang, padahal kami baru sampai, kenapa langsung fokus ke persiapan pulang ya? biarlah... oke, balik ke cerita, dengan keadaan setengah bugar, guru kami mencoba memesan tiket, tapi, semangat joang 45 untuk memesan tiket itu hancur remuk.. halah! bahasanya... maksudnya, ternyata stasiun tugu tutup jam segitu.. baru pertama kali ngeliat stasiun segede stasiun pasar senen tutup gak buka 24jam.. sehabis itu, kami langsung menuju mesjid "syuhada" yang tidak terlalu jauh dari daerah malioboro, kita sholat subuh disitu. disini, aku meninggalkan jejak berupa ampas dari dalam tubuh.. dan abis itu baru aku sholat.. sehabis dari masjid syuhada, kita langsung ke tempat istirahat pertama yaitu rumah yang dekat dengan kos-kosan masoji sewaktu menimba ilmu di tanah Yogyakarta, disitu, kami istirahat, makan, tidur, bercanda, main gaplek, dan keliling kampung... ternyata di sana, baru di temukan arca .. dan itupun yg di temukan baru atasnya, belom bagian bawahnya... dan disitu ternyata ada kerajinan tangan juga milik kampung situ... setelah menikmati kampung tersebut, kita pun langsung ke museum merapi, yang berada 9 kilometer dari gunung merapi, disitu, kita pertama, nonton dulu, iya bener, judul diatas diambil dari judul filem yang kita tonton di museum, menurut ku sih, inilah yang harus diceritakan dalam perjalanan terakhir kita di SL8, kembali ke cerita, akhirnya, kita pun tau, bagaimana sejarah merapi, cara antisipasi warga di dekat merapi, dan daerah daerah penting yang harus diselidiki orang orang tertentu untuk mengetahui kondisi merapi terkini... setelah nonton, teman kami yang inisialnya daffa, tertidur pulas, dan kami sekelas ingin meninggalkannya sendiri dalam ruan
gan theatre, tapi, pupuslah harapan itu (cieilaaaaaah) ternyata shinta ngebangunin daffa.. yah..... oke, selanjutnya, kita langsung dijelasin sama guide di museum itu, ternyata, merapi adalah gunung api yang teraktif juga diantara 10 lainya, merapi pun sudah 68 kali meletus, dan letusan terbesar di tahun 2010 lalu, gak nyangka, wedus gembelnya menggembul indah langit langit merapi, terlihat menyeramkan, ciptaan tuhan memang hebat, aku bersyukur tidak terkena abu panas merapi, karena di depok jauh dari jogja, dan juga, merapi adalah 2 gabungan jenis gunung api, aku lupa apa namanya, tapi, merapi mempunyai suatu tempat yang bernama keren, yaitu "puncak garuda" nggak tau kenapa dinamakan puncak garuda, tapi, puncak garuda sempet menjadi tempat tertinggi di merapi, itu nggak tau tahun berapa, dan sekarang udah bukan puncak garuda lagi.. nah, waktu itu, presiden indonesia BUNG KARNO pun pernah mengunjungi merapi, bung karno mengecek kondisi merapi juga.

nah, selanjutnya, kita pergi ke daerah yang terkena efek dari letusan merapi, disitu, kita bener bener ngeliat seperti kiamat kecil, semuanya panas, banget malah.. rumah tertimbun abu, pohon hanya tinggal rantingnya doang, sungai yang selebar 70++ saja tidak dapat menampung lahar dingin dari merapi... Allah memang maha besar, dan makanya, jangan sok besar(bukan fisik) jangan sombong, ingatlah pelajar dari merapi, itu saja baru dibumi, gimana kalo di planet lain?

sekian dari saya, maaf kalo ada kata kata yang kurang menarik, sekian dan terima kecupan! Wassallam!
Ai