Monday, March 25, 2013

Tangki Air Gunung Kidul

Di Gunung Kidul, masalah air sudah menjadi bagian dari masyarakat. Untuk mengatasi masalah, warga membangun tangki air di rumah dan di masjid. Tangki air di bangun di zaman presiden Soeharto. Bahan bahan untuk membangun tangki air adalah: Semen 14 sak, Krangka besi untuk membangun rumah, dan pasir. Bentuk tangki air di gunung kidul ber macam macam. Ada yang seperti kurungan ayam. Ada juga yang seperti bak mandi tapi dalam skala yang lebih besar. Cara mengisi tangki air di gunung kidul beda seperti mengisi tangki air yang ada di kota Jakarta. 

 Mengisi tangki air di Gunung kidul memerlukan talang air seperti di rumah pada umumnya tapi di salurkan ke tangki air. Dan di dalam tangki air terdapat ikan lele. Ikan lele di dalam tangki air memiliki fungsi untuk memakan jentik jentik nyamuk. Dibawah tangki terdapat keran air untuk mengambil air. Satu tangki air bisa bertahan kurang lebih satu bulan. Warga bisa juga membeli air seharga 150 sampai 200 ribu rupiah untuk satu tangki air. Atau mengambil air di tempat Sunan Kalijaga dahulu wudhu. Tapi lokasinya cukup membahayakan karena yang mengambil air di tempat Sunan adalah anak muda. Dan anak muda sudah banyak yang hijrah ke kota Jakarta.
By: Mahendra Abiyoga

No comments:

Post a Comment