Sesampai di stasiun, saat itu juga KA Gajah Wong melintas
menuju Jakarta, itu adalah momen yang saya tunggu – tunggu karena KA tersebut
sangat jarang terlihat, apalagi ragkaiannya baru saja di resmikan tahun lalu,
jadi masih kinclong… Rombongan pertama sudah duduk santai di pintu gerbang stasiun,sedangkan
yang lain masih saja berbelanja, padahal sudah lewat waktunya.
Akhirnya yang lain sudah datang, dan kita langsug jalan
ke loket stasiun. Di loket stasiun salah satu teman kita “Rara” pamit untuk
pulang ke rumah tantenya di Jogja. Setelah menunggu beberapa saat akhinya
pengurusan tiket sudah selesai dan kami pun masuk stasiun. Di dalam stasiun pak
budi memberikan instruksi untuk mencari cemilan sementara dan memutuskan untuk
shalat di kereta.
Dan kami pun membeli snack yang tersedia di stasiun. Saya
membeli burger daging dan segelas teh tarik. Sedangkan Ai, Ihfadz, Faiz membeli
hotdog ayam. Tak lama kemudian suara kumandang adzan terengar dari musholla
stasiun. Dan pak budi member intruksi kepada kami utuk egera ber-wudhu. Karena
KA datang masih agak lama, pak budi memutuskan untuk shalat jamak qashar di
stasiun.
Dan pada akhirnya, saat yang dinanti – nanti pu tiba.
KA SENJA UTAMA datang sengan membawa 8
kereta dan 1 gerbong barang ONS (Over Night Service). Kami pun segera beranjak
dari tempat persinggahan kami menuju kereta nomor 6. Kami pun di bertahu pak
budi bahwa kita memakai seat nomer 8,9,10,11,12,13. A-D. aku pun duduk di seat
8a - 8b + 9a – 9b bersama Abi, Pak Fauzi dan Pak Budi. Jam 18. 40 KA berangkat.
Di perjalanan saya dan pak fauzi mendiskusikan tentang
masalah yang ada di perkeretaapian saat ini. Dan saya memesan makanan pula
yaitu ayam lalapan seharga Rp.20.000.. WOW! Sangatalah mahal untuk seporsi ayam
goreng, sambal, lalapan, dan nasi, itupun belum termasuk minum jika ingin
memesan es the seharga Rp.5000/gelas kecil, jadi sangatlah mahal.
Sampai pada saatnya mata saya memina untuk ber-istirahat
karena kelelahan. Akhirnya saya memutuskan untuk tidur. Dengan kondisi tidur
yang bias di bilang seprti tidur ayam, sayapun tetap menikmati sensasi tidur di
KA SENJA UTAMA. Dan
sayapn terbangun ketika melalui perlintasan nomer 81 (PJL81) ketika ingin
memasuki stasiun Bekasi. Sayapun bersiap dan berusaha untuk memelekkan mata
yang masih sayup – sayup. Dan sekitar 15 menit kemudian kamipun rombongan SL8
CZARGLICH sampai di stasiun Pasar Senen (PSE).
Sekian dari saya untuk
cerita per jalanan pulang menaiki KA SENJA UTAMA.
WRITTEN BY: GHOZY
No comments:
Post a Comment