Friday, September 13, 2013

SL9 Astucieux

2013-2014, tepat tahun pelajaran terakhir kita sebagai murid Sekolah Alam Indonesia. sudah SL9 dan menjadi kakak kelas paling TUA di SAI, dan disini, kita cuma punya 1 kelas, yang biasanya dari dulu 2 kelas, sekarang jadi 1 kelas, gak tau deh kenapa. Kelas UN nih, siap siap numpang lagi UN-nya, semoga seru deh. nama kelasnya :

ASTUCIEUX!

Nama kelas terakhir, temen temen terakhir, dan tahun pelajaran terakhir. 





Best Regards, Steve Kriting.

Thursday, May 30, 2013

outing bogor

                                                          OUTING BOGOR

oleh : rahma aurora salsabila


kali ini outing ku sendirian karena aku tidak ikut outing ke ciptagelar jadinya di ganti ke bogor ku ke bogor bersama pak oji pak budi dan bu ian dan bu firda kita perjalanan dari jam 2 sampai jam 04:30 kami menyusul pak cahya dulu karena pak cahya yg mengerti jalan menuju pesantren nama pesantrennya DARUL FALLAH  aku berwaancara dengan kepalah sekolah di situ yang bernama maman aku bertanya tanya tentang pesantren itu selesai aku wawancara aku dan guru guru mencari makan di pasar kaget banyak sekali makanan di sana aku memakan cumi goreng lezatt sekali... setelaha makan aku bersam guru perempuan menuju kos teman bu firda kami ber malam di sana paginya kita menuju ipb untuk melihat lihat aku mewawancarai mahasiswi di situ yg bernama kak ida setelah aku wawancara aku menuju ke jurusan dokter hewan aku melanjutkan wawancara ku banyak sekali anjing dan kucing yang sakit dari sakit KUTUAN JAMURAN SAKIT PERUT DLL itu

Monday, March 25, 2013

hari-hari terakhir di jogja

hari-hari terakhir di jogja 

    Hari kamis 22 maret 2013 hari ke-3 kita di Jogjakarta atau bisa di sebut D.I.Yogyakarta saat itu kita berada   gunung kidul atau lebih tepatnya desa wonosari jurnal ini saya tulis agar semua yang membaca blog ini tahu cerita kita ok sebelum kita sampai di desa tujuan kita kita berhenti di masjid sunan kalijaga yang memiliki struktur mirip masjid demak saat pak budi bilang " yak kita sudah melihat masjidnya sekarang kita lihat tempat wudhu" saat itu juga aku terpana karena masjidnya disini tapi tempat wudhu awalnya tidak disini aneh ya namanya orang jaman dulu saat kita bis berwarna putih bertuliskan besar disamping dan dikaca depan bis tersebut "RATNA" ya, yamungkin anda sudah membaca entri sebelumnya itu tumpangan kita selama di Jogja     saat kita sampai pada tujuan sebenarnya kita langsung disambut oleh sang pemilik rumah yang bernama pak Warto dan sekeluarga lalu tidak berapa lama kita disuguhkan makanan lebih tepatnya snack seperi keripik qtela , brondong jagung atau bisa disebut popcorn , dan tiwel sejnis combro yang diisi semacam gula jawa yang cukup enak dan setelah makan dan istirahat kita berjalan ke tempat wudhu masjid sunan kalijaga kita berjalan makin dalam ke hutan dan akhirnya kita sampai pada ujung turunan yang tidak berujung pada saat itu lah saya terjatuh dan terjatuh lagi sampai 3x dan sampai  telapak kanan saya terluka saat perjalanan pulang saat diberikan getah singkong lalu diberikan pada luka saya. Begitu sampai kita diajari membuat tiwul yang berbahan dasar singkong yang dihalus kan dan saring lagi bagian yang tidak diperlukan kemudian diberi air gula dan dilarutkan setelah terlarut direbus selama kira-kira 15 mnt, disela-sela itu kita bermain dan berpanco antara guru dan murid pertandigan pertama antara luthfi dan pak budi, setelah 1 menit 30 detik , 54 second bertanding dimenangkan pak budi lalu pertandingan dilanjutan dengan pak budi dan saya setelah, 2 menit , 10 detik ,00 second pemenangnya adalah saya sultan dan setelah itu kita makan malam ber lauk tahu dan tempe serta tiwul yang tadi kita makan dengan canda tawa setelah itu masuklah waktu maghrib setelah ganti baju dan mengambil senter kita ke masjid yang didekat daerah situ dan setelah sholat berjamaah di masjid kita mulai berbincang-bincang dengan kakak pak warto , pak karto. dia bercerita pada kita seperti guru tk bercerita tentang tidak baiknya terlalu lama menonton kartun action tapi bedanya pak karto sepuh sedangkan kami murid smp setelah berbincang masuklah waktu isya. Kemudian setelah sholat kita kembali kerumah pak warto untuk pembagian tempat tidur akhirnya setelah berdiskusi tidak ketat laki-laki dipisahkan ke rumah pak karto yang berada di sebelah oya sebelum aku lanjutkan informasi singkat tentang gunung kidul. Gumung kidul terkenal karena kekeringanya yang melanda tiap tahun jadi mereka bertahan hidup dari air yang jatuh dari atas ya air hujan yang ditampung di bak yang cukup untuk semua orang yang ada dirumah tersebut tapi hanya untuk 3 bulan saja setelah itu mereka harus beli air yang seharga 150 ribu/jerigen. 
        Setelah bangun kita ke masjid untuk sholat subuh setelah sholat subuh kita lalu makan sarapan setelah itu kita bersiap-siap ke gua cereme setelah 1 jam perjalanan ke gua cereme setelah sampai di well kawasan gua cereme kita lalu menaiki tangga YANG TERASA SEPERTI MENAIKI TANGGA KE SURGA kita sampai di pintu masuk gua cereme sebelum masuk kita bersiap-siap untuk masuk ke gua cereme ya saya tidak usah cerita semua selama di gua cereme karena sudah ada yang cerita. so anyway setelah kita bersih-bersih kita kemudian jalan-jalan ke malioboro untuk beli oleh-oleh seperti teman lama ku bilang "jangan pulang sebelum membawa buah tangan" setelah itu kita berjalan ke stasiun tugu Yogyakarta kita menunggu kereta yang akan menghantarkan kita pulang setelah jadwal kereta kita tiba kereta kita pun datang sama seperti sebelum saya tidak akan cerita banyak setelah 9 jam kita dikereta kita kemudian sampai pada kota tujuan yaitu jakarta kemudian kita menaiki  kopaja ke sekolah alam kita yang tercinta lebih tepatnya rawakopi setelah itu kita semua pulang kerumah masing-masing. Ya terima  kasih atas perhatian para pemaca setia kami mohon maaf bila ada salah penulisan kata sekali lagi terima kasih. WASSALAMUALAIKUM WARO MATULOHI WABAROKATU.
By:SULTAN IMADUDDIN SOERYA PERAK kelas 8 czar-moglich.


Masjid Sunan Kalijaga

                                       Rahma aurora salsabila

Di suatu perjalanan menuju gunung kidul....

   Sesampai di gunung kidul kita berhenti di suatu mesjid kata orang-orang mesjid itu dulu tempat sholat sunan kali jaga sesudah dari mesjid kita menuju tempat ber wudhunya Tetapi, menurut mitos, dahulu karena sangat jauh orang-orang yang ingin mengambil wudhu naik angin supaya cepat sampai.  dari masjid ke tempat mengambil wudhu kita menggunakan mobil. Dahulu, atap masjidnya ditumbuhi banyak semak-semak. tetapi karena kebakaran, atapnya sekarang sudah terbuat dari genteng.
    Sesudah sampai base camp kita di sambut ramah oleh penduduk di sekitar kita bersaliman dengan mereka kita di sediakan makanan khas gunung kidul yaitu : ciwel , tiwul, qetela, dan juga jagung brondong sesudah makan kita di ajak oleh bapak saridi untuk menuju tempat ber wudhu sunan kali jaga track nya sangat panjang kita melewati hutan dan sampailah di tempat ber wudhu sekaligus tempat wudhu tetapi kita hanya di atas saja kata bapak warto orang-orang untuk mengambil air hanya menggunakan sebatang bambu dan membawa 1 air drum keedalamanya bisa mencapai 7 meter lebih dan banyak sekali berbatuan yang sangat curam dan tajam. .

Tanah Bergetar Naik Turun

selesai sholat isya, kami semua mengadakan briefing. didalam briefing itu ada sesi cerita bersama pak saridi, beliau yang menemani kami kemana-kemana. beliau mulai mengingat kejadian 3 tahun silam. pada waktu tepat pukul 06:00 pagi yang ketika orang menikmati datangnya hari baru dengan mengeteh, makan, nonton tivi, dan dll.tiba -tiba jenk jenk datanglah gempa tektoknik yang dahsyat sumbernya berada di daerah itu yaitu bantul. hanya punya waktu . 1- 2 detik saja untuk mengetahui gelombang gempa itu datang. suara yang gemuruh di luar dari gelombang gempa itu sendiri. tanah terlihat naik turun, tanah bergetar tak beraturan, orang- orang berkeliaran tak tahu mau kemana. rumah sudah hancur. saat itu pak saridi sudah berhasil keluar dari rumahnya, tetapi anaknya masih ada didalm tertimpa reruntuhan rumah. dan disitu pak saridi meminta tolong kepada orang tetapi sama sekali tidak ada orang yang membantu dan mendangarkannya. serasa dunia seperti mau kiamat, semua orang memikirkan dirinya sendiri. langsung pak saridi menggali reruntuhan batu rumah dengan tangannya sampai berdarah-darah terus menggali. dan akhirnya terlihat anaknya, karena pak saridi tidak kuat mengangkat terpaksa beliau menseret anaknya, kaki sianak terseret bebatuan tajam. anak ditidurkan dan ada kelapa terbelah yang berisi air hujan, lalu si bapak menuangkan air itu kedalam mulut anak. pada saat itu anak pingsan waktu didalam rumah. akhirnya sadar juga. si anak  langsung berbicara "ono opo toh" dalam bahasa indonesia "ada apa sih"" dari semua kejadian tadi  di tidak merasa apapun. 

rumahnya hancur membuatnya harus tinggal diluar dengan membuat tenda ala pak saridi. sambil menunggu bantuan dari pemerintah, selama itu dia tinggal. saat ,mmendapatkan bantuan yaitu uang sebesar 15 juta untuk 1 kepala keluarga, untuk membangun rumah. pak sarii dan anak lakinya membuat rumah seniri, tetapi sayang uang yang diberi oleh pemerintah tidak cukup untuk membuat rumah dan akhirnya sekitar 11 juta untuk melengkapi rumahnya. beliau mendapat uang 11 juta itu dari penjualan empek- empek nya yang ibuat istrinya. kegiatannya selang- seling berkerja membuat rumah dan jualan. 

setelah bercerita pak saridi berkata setelah kejadiaan itu sikap peka terhada orang lebih kurang, tetapi jamaah di masjid semakin banyak.... begitulah cerita dari pak saridi. aku bisa mengambil hikmah betapa mudahnya Allah memberikan bencana yang sangat besar seperti membalikkan tangan dengan sangat mudah. ALLAHUAKBAR....

BY: SALWA SYAHIDAH ADILAH

Knowledge in Museum Merapi

Well , hari pertama di jogja di mulai dari mengunjungi museum gunung Merapi yg terletak di  Jln. Boyong, Dusun Banteng, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta . perjalanan dari tempat base camp pertama sekitar 45 - 60 menit mengunakan bus yg kita sewa di jogja , setelah sampai di museummerapi kami photo - photo bersama dgn spanduk yb kami bawa dari sekolah .

kami berjalan sampai di depan pintu masuk museum , dan kami harus membayar tiket yg harga sangat terjangkau , seharga 3.000 rupiah per orang dan uang dibayar dari uang yg kami kumpulkan beberapa bulan yg lalu . kami masuk dan langsung dipandu oleh tour guide museum dan kami melihat model gunung merapi yg berada di tengah - tengah museum , di sekitar model ada tombol yg memperagakan letusan gunung merapi dari tahun ke tahun . sayang tombol yg menunjukan letusan 2006 & 2010 sedang rusak . dan keadaan museum juga sangat parah ya tidak parah parah banget sih karena beberapa bagian dalam sudah ada yg rusak karena terkena air hujan yg menembus dari luar gedung ( cukup memprihatinkan ) dan kami langsung diajak menuju lantai 2 dan masuk kedalam home theater area . kami masuk dan setiap anak mencari tempat duduk sesuka hati mereka , ada yg di sebelah teman , ada yg menyendiri & ada yg berkumpul . kami menonton video tentang merapi yg berdurasi sekitar 20 menit . didalam theater dilarang menkopi / mereka video dgn kamera atau semacamnya dan setelah itu film dimulai dan menunjukan cerita tentang cara mendeteksi gempa atau mengetahui aktivitas gunung merapi , aku melihat dan menyimak film itu walau sedikit berbincang dgn teman yg disebelah & ada yg sedang tidur karena ac . dan beberapa waktu berselang filmnya selesai dan teman kami ada yg sedang tertidur kami merencanakan untuk meninggalkannya tapi akhirnya di bangunka oleh perempuan yg "" dan semua yg melihatnya membangunkannya berkata " yaaa " dan akhirnya rencana gagal oleh orang itu dan kami mulai melihat lihat isi museum sambil di terangkan oleh tour guide dan kami melihat peraga tsunami . sayang alat ini juga rusak masih dalam perbaikan .

dan kami menuju lantai bawah dan melihat peta indonesia dan peta dunia yg menunjukan letak letak gunung berapi di dunia dan kami juga melihat banyak batu - batuan yg terbuat akibat letusan gunung berapi dan kami juga melihat barang - barang yg digunakan untuk mencatat aktivitas gunung berapi dan setelah itu kami balik ke ruang utama dan keluar museum dan kami berphoto photo didepan museum dan setelah itu kami ishoma dan pergi lagi menuju Bekas desa yg terkena asap gunung Merapi

dan cerita selanjutnya bisa di baca dipost yg lain . THE END
 ( Yusuf )

KISAH PAK SARIDI DI TERJANG GEMPA BANTUL TAHUN 2006

Sebelumnya kita telah mengeksplorasi beberapa daerah, dari Huntap (Hunian Tetap) Merapi, selanjutnya kita semua juga melihat beberapa banyak rumah penduduk, berapa kecamatan yang terkena banjir lahar dingin, dan lain-lain. Kemudian kita menuju Bantul. Selama di perjalanan kita semua sangat amat capek karena baru sampai tadi pagi dari jakarta. Tidak lama kemudian kita semuapun sampai di bantul dan langsung pembagian rumah untuk menginap disana. Setelah itu kita semua langsung mandi, bersih bersih, makan malam dan untuk sholat nanti jam 20:00 di sela itu kita istirahat sejenak. Akhirnya kitadi ajak guru menuju masjid dan sholat magrib dan sholat isya di jama'  berjamaah. Kemudian kita semua di suruh kumpul pelataran masjid untuk mendengar cerita dari pak saridi tentang gempa di bantul. Setelah itu pak saridi menceritakannya.
"Awalnya pada jam 05:00 di bantul warga sedang sehabis tidur, ada yang lagi sholat shubuh, minum kopi, bersiap siap kerja, dan lain lain.  Sedangkan pak saridi tugas ngeronda untuk menjaga sapinya. Tiba  tiba pada 06:00 pak saridi terbangun  karena guncangan gempa dan akhir pak saridi langsung menuju rumahnya untuk melihat kedaan keluarganya. Dan ternyata keluarganya sudah pergi kemudian pak saridi mendengar anaknya yang tertimbun bebatuan dan pak saridi langsung menggali bebantuan sampai sampai pak saridi tangannya berdarah tapi tetap pak saridi menggali untuk menolong anaknya, dan alhamdullillah anaknya di temukan dalam keadaan hidup setelah itu pak saridi langsung menuju ke tempat pengungsian. Kemudian gempapu n belalu pak saridi menuju ke rumah dan ternyata rumahnya sudah rata dengan tanah dan inalillahi adek dari istri pak saridi meninggal" usai kata pak saridi. Aku merasa merindang mendengar itu semua karena begitu kecilnya hidup di dunia ini.~ifas